Dengan memperhatikan kondisi sosial budaya yang ada maka pendekatan pembangunan di bidang pendidikan dilakukan dengan pengintegrasian pendidikan formal dengan pendidikan keagamaan dalam upaya mewujudkan manusia indonesia seutuhnya dalam artian menguasai ilmu pengetahuan dan tekhnologi serta memiliki iman dan ketaqwaan (IMTEK DAN IMTAQ) kepada Tuhan Yang Maha Esa.

Pembangunan dengan pola pendidikan pondok pesantren  merupakan pula jawaban terhadap permasalahan demografi masyarakat muslim yang terpencar-pencar komunitasnya di kapuas hulu untuk mendapatkan pelayanan pendidikan yang terakomodasi disuatu pusat pendidikan terpadu, sehingga dengan demikian akan mengurangi kesulitan para orang tua untuk mengirimkan putra-putrinya mengikuti pendidikan.

Pembangunan pesantren al-jihad di kapuas hulu adalah salah satu bentuk partisipasi masyarakat muslim untuk membantu mensukseskan percepatan pelaksanaan program pemerintah dalam meningkatkan kualitas sumber daya manusia, sehingga hal ini mendapatkan attensi yang cukup besar dari pemerintah daerah yang ditandai dengan penancapan tiang pertamanya oleh Gubernur Kalimanatan Barat Bapak H. Parjoko. S (Alm) dan Bupati Kapaus Hulu Bapak Drs. H.A.M Djafari (Alm).

Pembukaan lahan pon-pes al-jihad kabupaten kapuas hulu dimulai bertepatan pada tanggal 1 Muharram 1412 H yang berasal dari lahan negara dan tanah adat atas kesepakatan desa-desa disekitar lokasi pon-pes (desa nanga tepuai dusun sui. Terus, desa lubuk antuk dan desa kelakar serta didukung seluruh desa-desa yang ada di hulu gurung), namun pondok ini baru beroperasional pada tahu 1993.